Penyebab Anemia
Penyebab umum dari anemia:
Perdarahan hebat
Akut (mendadak)
Kecelakaan
Pembedahan
Persalinan
Pecah pembuluh darah
Kronik (menahun)
Perdarahan hidung
Wasir (hemoroid)
Ulkus peptikum
Kanker atau polip di saluran pencernaan
Tumor ginjal atau kandung kemih
Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
Berkurangnya pembentukan sel darah merah
Kekurangan zat besi
Kekurangan vitamin B12
Kekurangan asam folat
Kekurangan vitamin C
Penyakit kronik
Meningkatnya penghancuran sel darah merah
Pembesaran limpa
Kerusakan mekanik pada sel darah merah
Reaksi autoimun terhadap sel darah merah:
Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
Sferositosis herediter
Elliptositosis herediter
Kekurangan G6PD
Penyakit sel sabit
Penyakit hemoglobin C
Penyakit hemoglobin S-C
Penyakit hemoglobin E
Thalasemia
Anemia
Minggu, 01 Januari 2012
pa Anemia Itu?
Anemia adalah kekurangan hemoglobin (Hb). Hb adalah protein dalam sel darah merah, yang mengantar oksigen dari paru ke bagian tubuh yang lain.
Anemia menyebabkan kelelahan, sesak napas dan kepusingan. Orang dengan anemia merasa badannya kurang enak dibandingkan orang dengan tingkat Hb yang wajar. Mereka merasa lebih sulit untuk bekerja. Artinya mutu hidupnya lebih rendah.
Tingkat Hb diukur sebagai bagian dari tes darah lengkap (complete blood count/CBC). Lihat Lembaran Informasi (LI) 121 untuk informasi lebih lanjut tentang tes laboratorium ini.
Anemia didefinisikan oleh tingkat Hb. Sebagian besar dokter sepakat bahwa tingkat Hb di bawah 6,5 menunjukkan anemia yang gawat. Tingkat Hb yang normal adalah sedikitnya 12 untuk perempuan dan 14 untuk laki-laki.
Secara keseluruhan, perempuan mempunyai tingkat Hb yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Begitu juga dengan orang yang sangat tua atau sangat muda.
Apa Penyebab Anemia?
Sumsum tulang membuat sel darah merah. Proses ini membutuhkan zat besi, serta vitamin B12 dan asam folat. Eritropoietin (EPO) merangsang pembuatan sel darah merah. EPO adalah hormon yang dibuat oleh ginjal.
Anemia dapat terjadi bila tubuh kita tidak membuat sel darah merah secukupnya. Anemia juga disebabkan kehilangan atau kerusakan pada sel tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anemia:
Kekurangan zat besi, vitamin B12 atau asam folat. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan jenis anemia yang disebut megaloblastik, dengan sel darah merah yang besar berwarna muda (lihat LI 121)
Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal
Kehilangan darah akibat perdarahan dalam atau siklus haid perempuan
Penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik)
Infeksi HIV dapat menyebabkan anemia. Begitu juga banyak infeksi oportunistik (lihat LI 500) terkait dengan penyakit HIV.
Beberapa obat yang umumnya dipakai untuk mengobati HIV dan infeksi terkait dapat menyebabkan anemia.
Anemia dan HIV
Dahulu, anemia berat jauh lebih umum. Lebih dari 80% yang didiagnosis AIDS mengalami anemia dengan tingkat tertentu. Orang dengan penyakit HIV lebih lanjut, atau dengan jumlah CD4 lebih rendah, lebih mungkin mengalami anemia.
Angka anemia menurun setelah Odha mulai memakai terapi antiretroviral (ART). Anemia berat jarang terjadi di negara maju. Namun ART belum memberantas anemia. Satu penelitian besar menemukan bahwa kurang lebih 46% pasien mempunyai anemia ringan atau sedang, walaupun sudah memakai ART selama satu tahun.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan angka anemia semakin tinggi pada Odha:
Jumlah CD4 yang lebih rendah (lihat LI 124)
Viral load yang lebih tinggi (lihat LI 125)
Tingkat vitamin D yang lebih rendah
Memakai AZT (lihat LI 411)
Memakai pengobatan untuk hepatitis C (lihat LI 680)
Pada perempuan
Kelanjutan penyakit HIV kurang lebih lima kali lebih umum pada orang dengan anemia. Anemia juga dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi. Mengobati anemia tampaknya dapat menghapuskan risiko ini.
Bagaimana Anemia Diobati?
Mengobati anemia tergantung pada penyebabnya.
Pertama, mengobati perdarahan kronis. Ini mungkin perdarahan dalam, wasir, atau bahkan sering mimisan
Kemudian, memperbaiki kelangkaan zat besi, vitamin B12 atau asam folat, jika ada
Berhenti memakai, atau mengurangi takaran obat penyebab anemia
Pendekatan ini mungkin tidak berhasil. Mungkin mustahil berhenti memakai semua obat yang menyebabkan anemia. Dua pengobatan lain adalah transfusi darah dan suntikan EPO.
Transfusi darah dahulu satu-satunya pengobatan untuk anemia berat. Namun, transfusi darah dapat menyebabkan infeksi dan menekan sistem kekebalan tubuh. Transfusi darah tampaknya mengakibatkan kelanjutan penyakit HIV yang lebih cepat dan meningkatkan risiko kematian pada Odha.
EPO (eritropoietin) merangsang pembuatan sel darah merah. Pada 1985, ilmuwan berhasil membuat EPO sintetis (buatan manusia). EPO ini disuntik di bawah kulit, biasanya sekali seminggu. Namun EPO sangat mahal dan sulit terjangkau di Indonesia.
Sebuah penelitian besar terhadap Odha menemukan bahwa suntikan EPO mengurangi risiko kematian. Sebaliknya, transfusi darah tampaknya meningkatkan risiko kematian. Karena risiko transfusi darah, sebaiknya kita berusaha hindari transfusi untuk mengobati anemia.
Garis Dasar
Anemia menyebabkan kelelahan dan rasa kurang enak. Anemia juga meningkatkan risiko kelanjutan penyakit dan kematian. Anemia dapat disebabkan oleh infeksi HIV atau penyakit lain. Beberapa obat yang dipakai untuk mengobati HIV dan infeksi terkait juga dapat menyebabkan anemia.
Anemia sejak awal adalah masalah untuk Odha. Angka anemia berat menurun secara bermakna di negara maju sejak orang mulai memakai ART. Namun hampir separuh Odha masih mengalami anemia ringan atau sedang.
Mengobati anemia meningkatkan kesehatan dan daya tahan hidup Odha. Memperbaiki perdarahan, atau kekurangan zat besi atau vitamin adalah langkah pertama. Jika memungkinkan, sebaiknya berhenti memakai obat penyebab anemia. Jika perlu, pasien sebaiknya diobati dengan eritropoietin (EPO), atau jika tidak ada pilihan lain, dengan transfusi darah.
Anemia adalah kekurangan hemoglobin (Hb). Hb adalah protein dalam sel darah merah, yang mengantar oksigen dari paru ke bagian tubuh yang lain.
Anemia menyebabkan kelelahan, sesak napas dan kepusingan. Orang dengan anemia merasa badannya kurang enak dibandingkan orang dengan tingkat Hb yang wajar. Mereka merasa lebih sulit untuk bekerja. Artinya mutu hidupnya lebih rendah.
Tingkat Hb diukur sebagai bagian dari tes darah lengkap (complete blood count/CBC). Lihat Lembaran Informasi (LI) 121 untuk informasi lebih lanjut tentang tes laboratorium ini.
Anemia didefinisikan oleh tingkat Hb. Sebagian besar dokter sepakat bahwa tingkat Hb di bawah 6,5 menunjukkan anemia yang gawat. Tingkat Hb yang normal adalah sedikitnya 12 untuk perempuan dan 14 untuk laki-laki.
Secara keseluruhan, perempuan mempunyai tingkat Hb yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Begitu juga dengan orang yang sangat tua atau sangat muda.
Apa Penyebab Anemia?
Sumsum tulang membuat sel darah merah. Proses ini membutuhkan zat besi, serta vitamin B12 dan asam folat. Eritropoietin (EPO) merangsang pembuatan sel darah merah. EPO adalah hormon yang dibuat oleh ginjal.
Anemia dapat terjadi bila tubuh kita tidak membuat sel darah merah secukupnya. Anemia juga disebabkan kehilangan atau kerusakan pada sel tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anemia:
Kekurangan zat besi, vitamin B12 atau asam folat. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan jenis anemia yang disebut megaloblastik, dengan sel darah merah yang besar berwarna muda (lihat LI 121)
Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal
Kehilangan darah akibat perdarahan dalam atau siklus haid perempuan
Penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik)
Infeksi HIV dapat menyebabkan anemia. Begitu juga banyak infeksi oportunistik (lihat LI 500) terkait dengan penyakit HIV.
Beberapa obat yang umumnya dipakai untuk mengobati HIV dan infeksi terkait dapat menyebabkan anemia.
Anemia dan HIV
Dahulu, anemia berat jauh lebih umum. Lebih dari 80% yang didiagnosis AIDS mengalami anemia dengan tingkat tertentu. Orang dengan penyakit HIV lebih lanjut, atau dengan jumlah CD4 lebih rendah, lebih mungkin mengalami anemia.
Angka anemia menurun setelah Odha mulai memakai terapi antiretroviral (ART). Anemia berat jarang terjadi di negara maju. Namun ART belum memberantas anemia. Satu penelitian besar menemukan bahwa kurang lebih 46% pasien mempunyai anemia ringan atau sedang, walaupun sudah memakai ART selama satu tahun.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan angka anemia semakin tinggi pada Odha:
Jumlah CD4 yang lebih rendah (lihat LI 124)
Viral load yang lebih tinggi (lihat LI 125)
Tingkat vitamin D yang lebih rendah
Memakai AZT (lihat LI 411)
Memakai pengobatan untuk hepatitis C (lihat LI 680)
Pada perempuan
Kelanjutan penyakit HIV kurang lebih lima kali lebih umum pada orang dengan anemia. Anemia juga dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi. Mengobati anemia tampaknya dapat menghapuskan risiko ini.
Bagaimana Anemia Diobati?
Mengobati anemia tergantung pada penyebabnya.
Pertama, mengobati perdarahan kronis. Ini mungkin perdarahan dalam, wasir, atau bahkan sering mimisan
Kemudian, memperbaiki kelangkaan zat besi, vitamin B12 atau asam folat, jika ada
Berhenti memakai, atau mengurangi takaran obat penyebab anemia
Pendekatan ini mungkin tidak berhasil. Mungkin mustahil berhenti memakai semua obat yang menyebabkan anemia. Dua pengobatan lain adalah transfusi darah dan suntikan EPO.
Transfusi darah dahulu satu-satunya pengobatan untuk anemia berat. Namun, transfusi darah dapat menyebabkan infeksi dan menekan sistem kekebalan tubuh. Transfusi darah tampaknya mengakibatkan kelanjutan penyakit HIV yang lebih cepat dan meningkatkan risiko kematian pada Odha.
EPO (eritropoietin) merangsang pembuatan sel darah merah. Pada 1985, ilmuwan berhasil membuat EPO sintetis (buatan manusia). EPO ini disuntik di bawah kulit, biasanya sekali seminggu. Namun EPO sangat mahal dan sulit terjangkau di Indonesia.
Sebuah penelitian besar terhadap Odha menemukan bahwa suntikan EPO mengurangi risiko kematian. Sebaliknya, transfusi darah tampaknya meningkatkan risiko kematian. Karena risiko transfusi darah, sebaiknya kita berusaha hindari transfusi untuk mengobati anemia.
Garis Dasar
Anemia menyebabkan kelelahan dan rasa kurang enak. Anemia juga meningkatkan risiko kelanjutan penyakit dan kematian. Anemia dapat disebabkan oleh infeksi HIV atau penyakit lain. Beberapa obat yang dipakai untuk mengobati HIV dan infeksi terkait juga dapat menyebabkan anemia.
Anemia sejak awal adalah masalah untuk Odha. Angka anemia berat menurun secara bermakna di negara maju sejak orang mulai memakai ART. Namun hampir separuh Odha masih mengalami anemia ringan atau sedang.
Mengobati anemia meningkatkan kesehatan dan daya tahan hidup Odha. Memperbaiki perdarahan, atau kekurangan zat besi atau vitamin adalah langkah pertama. Jika memungkinkan, sebaiknya berhenti memakai obat penyebab anemia. Jika perlu, pasien sebaiknya diobati dengan eritropoietin (EPO), atau jika tidak ada pilihan lain, dengan transfusi darah.
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh
Google Anemia
Keyword Competition Global Monthly Searches Local Monthly Searches (Indonesia)
anemia 0 4090000 90500
leukemia 0.02 1830000 33100
hemoglobin 0 1000000 27100
kurang darah 0.01 6600 4400
anemia plastic 0.01 5400 140
penyakit anemia 0.01 4400 3600
penyebab anemia 0 3600 3600
diagnosa anemia 0 3600 3600
anemia aplastik 0.01 3600 2400
anemia hemolitik 0 3600 1900
journal anemia 0 3600 1300
anemia defisiensi besi 0 2400 2400
anti anemia 0.01 2400 390
gejala anemia 0 1900 1900
definisi anemia 0 1900 1600
artikel anemia 0 1900 1600
pengertian anemia 0 1600 1600
patofisiologi anemia 0 1300 1300
anemia di indonesia 0.01 1300 1300
anemia adalah 0 1300 1300
pencegahan anemia 0.01 1300 1000
akibat anemia 0 1000 1000
anemia gravis 0 1000 880
macam anemia 0 1000 1000
mengatasi anemia 0 880 880
jenis anemia 0.01 880 880
mengobati anemia 0 880 720
terapi anemia 0 880 720
pathway anemia 0 880 390
penanganan anemia 0 720 720
etiologi anemia 0 720 720
tanda anemia 0 720 480
anemia sel sabit 0 590 590
macam-macam anemia 0 590 590
komplikasi anemia 0.01 590 480
cara mengatasi anemia 0 480 480
anemia kronis 0 480 480
maksud anemia 0 480 390
anemia perdarahan 0 480 480
anemia bumil 0 480 480
anemia pada bayi 0 480 390
sakit anemia 0.02 480 320
ciri-ciri anemia 0 390 390
anemia sideroblastik 0 390 170
penyebab penyakit anemia 0 390 390
gejala penyakit anemia 0 320 320
penyembuhan anemia 0 320 320
anemia plastik 0 260 140
jenis-jenis anemia 0 260 260
artikel tentang anemia 0 260 260
mekanisme anemia 0 260 210
tanda-tanda anemia 0 210 170
anemia akut 0 210 140
faktor penyebab anemia 0 210 210
anemia bulan sabit 0 170 170
anemia makrositik 0 170 110
pengertian anemia gravis 0 110 110
woc anemia 0 110 110
makalah penyakit anemia 0 110 110
penyimpangan kdm anemia 0 91 91
derajat anemia 0 91 91
pengertian penyakit anemia 0 91 73
pembagian anemia 0 73 73
askep anemia megaloblastik 0 58 58
anemia hemoragik 0 58 46
sejarah anemia 0 36 28
anemia 0 4090000 90500
leukemia 0.02 1830000 33100
hemoglobin 0 1000000 27100
kurang darah 0.01 6600 4400
anemia plastic 0.01 5400 140
penyakit anemia 0.01 4400 3600
penyebab anemia 0 3600 3600
diagnosa anemia 0 3600 3600
anemia aplastik 0.01 3600 2400
anemia hemolitik 0 3600 1900
journal anemia 0 3600 1300
anemia defisiensi besi 0 2400 2400
anti anemia 0.01 2400 390
gejala anemia 0 1900 1900
definisi anemia 0 1900 1600
artikel anemia 0 1900 1600
pengertian anemia 0 1600 1600
patofisiologi anemia 0 1300 1300
anemia di indonesia 0.01 1300 1300
anemia adalah 0 1300 1300
pencegahan anemia 0.01 1300 1000
akibat anemia 0 1000 1000
anemia gravis 0 1000 880
macam anemia 0 1000 1000
mengatasi anemia 0 880 880
jenis anemia 0.01 880 880
mengobati anemia 0 880 720
terapi anemia 0 880 720
pathway anemia 0 880 390
penanganan anemia 0 720 720
etiologi anemia 0 720 720
tanda anemia 0 720 480
anemia sel sabit 0 590 590
macam-macam anemia 0 590 590
komplikasi anemia 0.01 590 480
cara mengatasi anemia 0 480 480
anemia kronis 0 480 480
maksud anemia 0 480 390
anemia perdarahan 0 480 480
anemia bumil 0 480 480
anemia pada bayi 0 480 390
sakit anemia 0.02 480 320
ciri-ciri anemia 0 390 390
anemia sideroblastik 0 390 170
penyebab penyakit anemia 0 390 390
gejala penyakit anemia 0 320 320
penyembuhan anemia 0 320 320
anemia plastik 0 260 140
jenis-jenis anemia 0 260 260
artikel tentang anemia 0 260 260
mekanisme anemia 0 260 210
tanda-tanda anemia 0 210 170
anemia akut 0 210 140
faktor penyebab anemia 0 210 210
anemia bulan sabit 0 170 170
anemia makrositik 0 170 110
pengertian anemia gravis 0 110 110
woc anemia 0 110 110
makalah penyakit anemia 0 110 110
penyimpangan kdm anemia 0 91 91
derajat anemia 0 91 91
pengertian penyakit anemia 0 91 73
pembagian anemia 0 73 73
askep anemia megaloblastik 0 58 58
anemia hemoragik 0 58 46
sejarah anemia 0 36 28
Langganan:
Postingan (Atom)